Kuliah Kerja Senang-senang

00.29

Kuliah Kerja Nyata,

bisa dibilang, saya tidak pernah suka mendengar sebutan ini. Kuliah kerja nyata atau yang biasa disebut KKN adalah salah satu "kewajiban" di kampus yang sebetulnya ingin saya hindari. Bukan apa-apa, saya malas saja mengikutinya. Namun karena ini sebuah keharusan, dengan berat hati saya mengikuti KKN semester ini. Penempatan KKN yang saya pilih adalah Kalimantan. Alasannya sebenarnya sederhana, saya tidak pernah ke Kalimantan. Jadilah saat ini saya di sini, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Perkebunan Sawit

KKN selalu identik dengan susah, pedalaman, miskin sinyal. Namun hari ini, hari ke 20 sekian saya mengikuti KKN, saya tidak menemukan stigma tersebut. Malahan, saya ingin menggantinya dengan menyenangkan, seru, makan (melulu), dan juga minum! Iya, tempat saya KKN terkenal dengan tuak dan araknya. Minum di sini merupakan sebuah kebiasaan. Pernah dalam sehari, saya dua kali disuguhi tuak jahe dan tuak putih saat berkunjung ke rumah warga, menyenangkan bukan? hehe.
Perihal makanan, makanan di sini tergolong normal. Walaupun, ya, saya pernah disuguhi babi hutan dan ular yang dimasak dengan cara direbus saja. Cukup enak sekaligus geli membayangkannya. Tapi toh akhirnya saya makan juga.

Daging Babi Hutan
Membakar babi hutan
Posko KKN saya terletak di dusun Junjung Tani, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Mayoritas penduduk di desa yang saya tempati bekerja di kebun sawit ataupun menoreh karet. Setiap harinya saya berkeliling ke perkebunan sawit milik sebuah perusahaan karena memang dusun ini terletak di sekitaran kebun sawit dan karet. 






Melihat babi dan sapi berkeliaran di hutan merupakan pengalaman pertama bagi saya. Rasanya senang melihat mereka bebas berkeliaran memakan sawit dan rerumputan di sekitar sini. Awalnya saya pikir hewan tersebut liar, namun ternyata, mereka milik warga tapi bebas dibiarkan di kebun sawit tersebut. Katanya, babi atau sapi yang dibiarkan seperti ini akan cepat besar daripada dikandang.





Kecamatan Sepauk terletak di sebelah sungai Kapuas, tapi untuk tepatnya sebelah mana saya tidak begitu paham. Saya sempat ke desa Sepauk bagian ujung, di sana terdapat pertemuan antara sungai Sepauk dan Sungai Kapuas. Selain itu, terdapat tempat penyeberangan seperti perahu kecil yang menyebrangkan orang yang mau menuju desa seberang sungai. Desa Sepauk pun terkenal dengan kampung China, terdapat banyak masyarakat Tionghoa dan rumah-rumah Tionghoa di sini. Namun saya tidak sempat mengambil gambar rumah tersebut karena tidak enak hati dengan masyarakat di sekitar situ. Di seberang sungai pun katanya terdapat kampung Melayu, kampung ini terletak di pinggiran sungai persis. Oh iya, di Sepauk pun saya menemukan kedai mie yang menjual masakan Tionghoa yang enak enak, seperti mie babi, nasi goreng, pangsit, dan capcay. 





Jadi, kalau boleh dibilang KKN itu menyebalkan atau menyenangkan, saya akan jawab, KKN itu menyenangkan. Sesimpel itu.



You Might Also Like

0 komentar

Subscribe