Makan di Bali (part 1)

00.20

Setiap tahun saya selalu berkunjung ke Bali, entah untuk liburan, transit, atau sekedar mengunjungi keluarga. Namun tahun ini, saya memutuskan untuk tinggal di Bali dalam waktu yang cukup lama, dua bulan. Alasannya tentu bukan untuk liburan, melainkan untuk menyelesaikan program magang di salah satu majalah di Bali. Nah, karena saya cukup lama berada di pulau ini, maka sepertinya beberapa postingan ke depan isinya tidak jauh-jauh dari seputaran Bali.


Untuk mengawali postingan tentang Bali kali ini, saya (seperti biasa) akan memilih tema kuliner. Karena, menurut saya, kuliner adalah hal yang paling mudah ditulis, hehe. Jadi, di bawah ini ada beberapa makanan khas Bali yang sudah saya coba selama dua minggu saya berada di sini. Oiya, beberapa dari makanan ini tidak halal ya, jadi mohon maaf sebelumnya :)

1. Nasi Babi Guling/ Campur Babi
Sudah tentu nasi campur babi adalah makanan yang mudah ditemukan di sini. Hampir di setiap tempat selalu menjual nasi campur. Untuk isinya sendiri saya tidak terlalu paham. Tapi biasanya ada babi guling, lawar, tum, sayur-sayuran, kacang, sate lilit, kuah, dan lain lain. Harga nasi campur pun berbeda-beda, tergantung tempatnya. Di dekat kantor saya di daerah Canggu, harga nasi campur babi komplit hanya 12-15 ribu saja. Sedangkan di daerah Kuta waktu itu saya beli seharga 30 ribu.

Nasi Babi Guling Sari Kembar 99 (30 ribu)
2. Nasi Jinggo
Setiap saya ke Bali, saya selalu sarapan dengan nasi Jinggo, apalagi jika menginap di daerah Poppies Lane, Kuta. Nasi Jinggo ini murah dan enak, harganya cuma 5ribu dan mudah ditemukan di mana-mana. Untuk lauknya juga bermacam-macam, bisa milih antara ikan laut, telur, sapi, atau ayam. Biasanya orang yang jualan nasi Jinggo ini naik motor dan ada di pinggiran jalan-jalan. Dari pagi sampai malam, penjual nasi Jinggo mudah ditemukan. 




3. Sate Babi Bawah Pohon
Ada dua jenis sate babi menurut saya, yang mahal dan terkenal, dan yang ada di pinggir jalanan Bali. Nah, ini yang akan saya bahas terlebih dulu, Sate Babi Bawah Pohon. Sate ini terletak di daerah Kuta, gampang kok nyarinya, tinggal cari di map aja. Aku lupa harganya, tapi sekitar 30 ribu untuk 10 tusuk sate dan tipat. Menurut saya agak lumayan mahal ya (setelah saya menemukan sate babi yang murah di pinggir jalan). Di beberapa review sih bilangnya sate ini selalu ramai, tapi waktu saya ke sana memang lagi sepi, jadinya saya tidak perlu mengantri. Untuk rasa sih menurut saya lumayan enak, bumbunya pun manis pedas, dan kita diberi garam dan cabai, bukan sambel seperti sate biasanya.

4. Sate Babi Pinggir Jalan
NAAAHHH ini salah satu kesukaan saya. Awalnya saya kira orang kipas-kipas di pinggir jalan itu jualan apa, ternyata mereka jualan sate babi. Kebetulan di dekat tempat kera saya ada penjual sate babi, awalnya saya iseng aja nyoba, ternyata semang enak, dan harganya murah. Untuk 8 tusuk sate dihargai 10 ribu saja. Rasanya pun enak dan dagingnya besar-besar. Tidak heran penjual sate ini setiap harinya selalu nyetok beratus-ratus tusuk sate. Selain itu, ada juga tipa (5 ribu) dan juga sambal untuk satengnya.


5. Ikan Bakar
Di pinggiran jalan Canggu, saya beberapa kali menemukan penjual ikan bakar di pinggiran jalan. Konsepnya sederhana, ikan tongkol dibakar di atas api dengan bumbu seadanya. Waktu itu saya membeli satu ekor ikan tongkol seharga 15ribu plus sambal dabu-dabu. Nah, yang enak menurut saya adalah sambal dabu-dabunya, untuk rasa ikannya sendiri menurut saya kurang, mungkin karena memang tidak dibakar dengan bumbu kali ya?


You Might Also Like

0 komentar

Subscribe