Singapore Binnale 2016

08.14

Singapore Binnale 2016 merupakan salah satu incaran saya tahun ini. Memang, acara ini mempunyai judul “2016”, namun Singapore Binnale sendiri berlansung dari tanggal 27 Oktober 2016 – 26 Februari 2017. Jadi, saya masih sempat berkunjung walaupun sudah memasuki 2017. Dengan biaya masuk 10$ untuk pelajar, pengunjung dapat mengunjungi Singapore Binnale yang terletak di beberapa titik di Singapore seperti Singapore Art Museum, Peranakan Museum, SMU-de Suantio Gallery, Asian Civilisation Museum, dan National Museum of Singapore. Sing Binnale sendiri diadakan dua tahun sekali, tahun ini, mereka mengangkat titled An Atlas of Mirror.



Beberapa seniman asal Indonesia juga turut serta menampilkan karyanya dalam acara ini. Salah satunya yang saya tahu adalah Made Djirna dan Ade Darmawan. Dalam setiap pagelaran seni, saya selalu memiliki artwork yang saya idolakan. Kali ini, saya praktis memilih karya Deng Guoyuan yang jika tidak salah berasal dari China. Karyanya sendiri terletak di Chapel SAM. Sebuah kotak yang dilapisi cermin, dan dua buah pentagon yang berputar, serta beberapa hiasan (berbentuk tanaman) yang membuat saya betah berlama-lama di dalamnya walaupun saat keluar dari ruangan itu harus menyeimbangkan tubuh karena pentagon yang berputar-putar. Saya tidak terlalu bisa menggambarkan karya beliau, tapi mungkin foto di bawah ini bisa menjelaskan.






Selain itu, ada beberapa seniman lain yang karyanya saya suka seperti Titarubi dan Han Sai Por. Ah, Untuk karya dari Han Sai Por sendiri, menurut saya cukup sederhana namun mengena. Dia membuat sebuah ruangan dipenuhi dengan kayu-kayu yang dicat hitam. Awalnya saya mengira itu kayu sengaja dibakar, namun setelah tanya kepada penjaga, ia menceritakan bahwa kayu itu hanya dicat hitam saja, walaupun serpihan kecilnya adalah arang betulan. Karya ini menurut saya menggambarkan gambaran hutan yang terbakar habis tanpa sisa. Cukup mengena mengingat memang iya sebagian wilayah di dunia ini sudah menjadi lahan terbakar.

Karya Titarubi

Karya Titarubi

Karya Han Sai Por

Karya Han Sai Por
Singapore Binnale 2016 menurut saya berhasil membuat saya berkeliling global barang sejenak dan melihat keresahan-keresahan yang ada. Walaupun saya tidak selalu bisa menangkap makna satu per satu karya, tapi bukannya memang terkadang kita hanya perlu menikmati tanpa perlu mendalaminya?








You Might Also Like

0 komentar

Subscribe